Layanan Assessment/Screening Assessment/Screening merupakan tahap awal sebelum mengikuti program terapi untuk mengetahui perkembangan anak. Pada tahap ini anak yang memiliki pertanda/gejala gangguan perkembangan akan diobservasi terlebih dahulu, dalam proses ini akan diketahui sejauh mana perkembangan anak seperti apa, apakah perkembangannya sudah sesuai umurnya atau belum, atau memiliki kecenderungan lain. Setelah itu baru akan muncul kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh anak, dari kebutuhan jenis program terapi dan berapa banyak waktu yang dibutuhkan terapi. Terapi Sensori Integrasi Terapi Sensori Integrasi untuk mengenal, mengubah serta membedakan sensasi dari sistem sensori guna memproduksi respon berupa perilaku yang bertujuan. Terapi ini sangat bagus untuk mengoptimalkan dan mengembangkan kemampuan sensori anak, seperti : indra peraba, sentuhan, rasa, suara, penglihatan, gerakan, posisi tubuh, dan gravitasi. Terapi sensori integrasi bertujuan membuat anak dapat memperbaiki dan mengembangkan respons yang tepat dan spontan terhadap pengalaman lingkungan sehingga fungsinya dalam kehidupan sehari-hari meningkat. Sensori integrasi mendukung perkembangan fisik, sosial, dan emosional anak. Manfaatnya adalah membantu pasien dengan kondisi gangguan sebagai berikut: Gangguan pemusatan perhatian dan koordinasi perkembangan, sulit untuk mengendalikan suasana hati, kesulitan mempelajari hal umum atau tertentu, berguna bagi pasien yang mengalami peristiwa pasca-trauma, cedera atau penyakit, gangguan spektrum autistik. Terapi Wicara Terapi wicara untuk mengatasi masalah bicara. Tujuan dari terapi ini adalah untuk meningkatkan kemampuan bicara, secara verbal dan mengekspresikan bahasa, non verbal. Dua kemampuan ini digabungkan agar mengoptimalkan koordinasi mulut, sehingga mengeluarkan kata-kata yang jelas. Terapi Wicara menyediakan layanan yang membantu meningkatkan keterampilan di bidang-bidang seperti berikut: ketidaklancaran berbicara, Gangguan dalam Artikulasi, Ketidakjelasan Suara atau Resonansi, Gangguan Kosa Kata, Gangguan Kognitif, Autisme, Mutisme, Kesulitan Memahami atau Mengolah Bahasa. Okupasi Terapi Okupasi terapi bertujuan untuk melatih motorik halus dan meningkatkan kemampuan diri anak. Mengembangkan keterampilan motorik, seperti memegang atau melepaskan mainan, dan menulis. Meningkatkan koordinasi antara mata dan tangan sehingga anak dapat menyalin tulisan. Menguasai keterampilan dasar, seperti mandi, berpakaian, belajar, bermain, dan makan atau minum sendiri. Kelas Sensori Messy Play Kelas Sensori Messy Play merupakan terapi yang mendorong anak mengeksplorasi dan memahami lingkungan sekitarnya. Kelas ini berfokus pada aktivitas yang melibatkan seluruh indra tubuh anak, seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan sentuhan. Pada layanan ini kami berfokus pada anak yang jijik pada suatu benda dan gangguan makan pada anak, seperti: pilih-pilih makanan, tidak suka makanan bertekstur, jijik terhadap makanan, dan lain-lain. Siapa saja yang membutuhkan Kelas Messy Play? Semua anak dalam usia perkembangan untuk mengembangkan kreativitas dan pengalaman eksplorasi. Anak dengan kondisi hypersensitive pada tactile. Anak dengan kesulitan makan dan menelan. Anak dengan kemampuan bicara yang belum sesuai usianya. Anak yang sulit untuk sikat gigi. Anak yang sulit untuk gunting rambut dan memakai aksesoris kepala. Anak yang sulit gunting kuku. Anak yang tidak suka dipeluk. Anak yang suka eater (pilih-pilih warna). Anak yang mudah merasa tidak nyaman jika bajunya terkena basah sedikit. Anak yang tidak bisa menginjak rumput atau pasir tanpa alas kaki. Manfaat mengikuti Kelas Messy Play: Langsung: dimana anak dapat berinteraksi langsung dengan media tanah, pasir, lumpur, rumput, adonan, beras, dsb. Melibatkan multi indra: program ini melibatkan banyak indra terutama input tactile, olfactory, visual, proprioceptive, vestibular, dan juga kognitif. Meningkatkan perkembangan sensory terutama taktil yang sangat berpengaruh terhadap banyak hal, seperti makan dan menelan (feeding), kemampuan bicara, grooming (sikat gigi, gunting rambut, gunting kuku, dsb). Memungkinkan anak-anak untuk sepenuhnya menjelajahi materi yang ada: tidak hanya melihat dari video, tetapi anak-anak bisa langsung merasakan tekstur, bau, bahkan rasa dari media. Mendorong kreativitas anak: memungkinkan anak-anak untuk berkreasi menciptakan dan menuangkan ide melalui media yang ada. Berani kotor itu baik: ini adalah hal yang paling sering dihindari oleh orang tua, dengan membatasi anak-anak dalam mengeksplorasi lingkungan karena waktu dan tenaga orang tua yang terbatas dalam memberikan anak media yang sangat dibutuhkan dalam pengembangan kemampuan perkembangan. Memungkinkan anak-anak mengembangkan kosa kata dan keterampilan bahasa. Meningkatkan kemandirian dan kooperatif. Membantu anak-anak mengembangkan keterampilan motorik halus maupun kasar. Meningkatkan kreativitas anak dengan mengeksplorasi media secara langsung. Memberi anak-anak kesempatan untuk berlatih dalam pengambilan keputusan. Memberi anak-anak banyak kesempatan untuk berlatih membersihkan diri mereka sendiri.